Skip to main content

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung.

Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya.

Rumus sebagai berikut :



Contoh :

Pelanggan A dengan daya terpasang 450 VA dan pelanggan B dengan daya terpasang 2200 VA. Pemakaian kwh dalam satu bulan pada pelanggan A dan pelanggan B adalah sama yaitu 100 kWh. Pemakaian kwh kedua pelanggan sama tetapi nilai dari jam nyala berbeda. Jam Nyala pelanggan A = 222 dan Jam Nyala pelanggan  B = 45. Dengan melihat jam nyala maka kita dapat menentukan pelanggan mana yang sedikit menggunakan listrik. Yaitu pelanggan B dengan jam nyala 45.


Batas Jam Nyala pelanggan berkisar dari 0-720.
720 adalah jumlah jam dalam 30 hari. Jika jam nyala pelanggan sebesar 720 maka pelanggan tersebut menggunakan daya terpasang dengan maksimal dan nyala terus menerus selama 30 x 24 jam. Penggunaan daya terpasang dengan maksimal berarti jika pelanggan tersebut berdaya 450 VA, maka daya yang terukur pada saat itu sebesar 450 VA. Dan jika jam nyala pelanggan tersebut sebesar 720 berarti listrik menyala selama 24 jam tiap hari dalam satu bulan .

Berikut kwh maksimum untuk daya terpasang di pelanggan PLN
Daya Terpasang (VA) kWh Maksimum
220 VA 158.4
450 324
900 648
1300 936
2200 1584
3500 2520
7700 5544



Comments

  1. Apa salah jika daya 450 pemakaian 600 jam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jawabnya tidak salah.


      Pada umumnya(tidak semua kasus), pemakaian lebih dari 600 jam nyala itu mcb pelanggan dapat mengalirkan arus lebih dari 2 A (daya terpasang)

      Delete
    2. Jawabnya tidak salah.
      tetapi pada umumnya pemakaian 600 jn, mcb tidak sesuai dengan standar

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT