Skip to main content

DLPD P2TL


DLPD , Daftar peLanggan Perlu Diperhatikan


DLPD adalah sebuah list yang berisikan id pelanggan dengan sebab tertentu sehingga harus diperhatikan.
DLPD berfungsi sebagai acuan daftar pelanggan yang akan diperiksa guna meningkatkan hasil pemeriksaan. DLPD sudah diberikan oleh AP2T, selain dari AP2T, DLPD juga dapat dibentuk sendiri. Yaaa setiap DLPD tentunya mempunyai alasan agar pelanggan tersebut perlu diperhatikan.

Berikut DLPD yang ada di Rayon Air Molek



  • Jam Nyala kurang dari 40
    • Dengan gradien penurunan selama 2 tahun kurang dari -2. (gunakan fungsi SLOPE pada excel)
    • Alasan: DLPD JN<40 banyak smembutuhkan banyak waktu untuk diperiksa semuanya. Bisa jadi DLPD JN<40, pelanggan emang pemakaiannya kecil. Untuk menajamkan TO DLPD JN<40, maka DLPD tersebut hanya diperiksa yang pemakaiannya menurun dari 2 tahun belakangan ini
    • Proyeksi temuan : Kwh meter macet atu dimacetkan atau sambung langsung.  
  • Jam Nyala lebih dari 500
    • Alasan : MCB tidak standar sehingga perlu adanya menstandarkan MCB, dan di cek kembali apabila JN masih diatas 500
    • Proyeksi temuan : Pelanggaran P1
  • Pembelian pulsa menurun pada prabayar
    • Tools : Dengan menggunakan history prabayar kita dapat menentukan pembelian pulsa yang menurun. Gunakan fungsi SLOPE untuk memudahkan.
    • History prabayar adalah data yang berisikan pembelian pulsa/kwh pelanggan tiap bulannya. Bagaimana membuat history prabayar bisa dicek dilihat disini.
    • Proyeksi temuan : sambung langsung, kwh meter rusak

Comments

  1. mohon maaf mas,bs menjelaskan menganalisa menggunakan fungsi SLOPE?apa kalo hasilnya minus (-) itu perlu diperhatikan atau gmn?
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika hasil SLOPE bernilai negatif perlu diperhatikan, apalagi dengan nilai paling negatif. Dengan nilai negatif yang paling besar berarti ada trend penurunan pembelian pulsa.
      Tentu saja harus dilakukan pengecekan ulang ke lapangan

      Terima Kasih andhyka

      Bisa juga baca kegunaan slope disini
      http://teranginegeriku.blogspot.com/2015/08/excel-slope.html

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung. Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya. Rumus sebagai berikut :

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT