Skip to main content

EXCEL : SLOPE

Slope digunakan untuk mendapatkan nilai gradien dari suatu data . Jika gradien bernilai lebih dari nol berarti data cenderung naik, sedangkan jika nilai gradien negatif berarti data memiliki kecendrungan turun. 

Pengunaan slope dapat digunakan pada histori prabayar maupun histori pasca bayar.

Contoh penggunaan slope seperti berikut.


Pelanggan bernama Sayid dan histori pembelian pulsa.

Gambar 1. Data  pembelian pulsa pelanggan

Gambar diatas digunakan untuk memudahkan dalam melihat data pelanggan. Jika kita menggunakan excel, maka gambar 2 adalah tampilan datanya.


Gambar 2. Data pembelian pulsa seperti gambar 1
Jika kita menggunakan fungsi slope maka hasilnya adalah -11.95.
Gambar 3. Fungsi slope
Gambar 4. Visualisasi fungsi slope

Visualisasi fungsi slope menggambarkan kecendrungan trend pembelian pulsa dari pelanggan tersebut. Jika kita memiliki nilai slope maka kita akan lebih fokus dengan memeriksa pelanggan dengan slope paling negatif.

Comments

Popular posts from this blog

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung. Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya. Rumus sebagai berikut :

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT