Skip to main content

Drop Tegangan : Perhitungan Momen Listrik

Tegangan jatuh atau biasanya kita sebut dengan drop tegangan adalah selisih  antara tegangan yang dikirim oleh trafo/GI dengan tegangan di ujung jaringan.

Drop tegangan dapat diukur dengan menggunakan rumus
Delta V = I^2 * R
Tetapi hitungan ini tidak akurat jika kita ingin menghitung drop tegangan pada beban yang tidak konstan, penyebaran beban yang tidak merata. Untuk itu, di dalam "Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik" didapati perhitungan untuk mengukur besar dari drop tegangan dengan beberapa pendekatan. 

Untuk menghitung besar drop tegangan, data yang kita butuhkan antara lain
  • Jenis Kabel
  • Ukuran Kabel 
  • Panjang Jaringan
  • Cos Phi
  • Faktor Distribusi Beban
  • Besar Beban

Comments

  1. bagaimana cara menghitungnya apabila data yang dibutuhkan sudah ada

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung. Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya. Rumus sebagai berikut :

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT