Skip to main content

Form Monitoring Dummy


 Persebaran penggunaan dummy di Rayon Air Molek


 



Dummy adalah APP sementara yang digunakan di persil pelanggan sampai APP baru terpasang kembali. Kegunaan Dummy adalah untuk tetap mengakomodir pelanggan tetap teraliri listrik. Terkadang akibat gangguan pada APP yang tidak bisa diperbaiki maka APP harus diganti terlebih dahulu. Untuk sementara dummy dapat digunakan sampai APP yang baru diaktivasi dipasang.

Di Rayon Air Molek, dummy adalah APP Pascabayar 1 fasa yang tidak digunakan. Kendala dalam pengawan dummy adalah adanya lebih dari satu pihak yang berhubungan dengan dummy. Dummy dapat berada di Posko, standby di kantor, sedang dibawa oleh Tim Harmet ataupun masih terpasang di pelanggan. Terkadang dummy digunakan oleh Tim P2TL dalam pekerjaannya ataupun dummy dapat rusak. Dengan adanya dummy yang digunakan di lingkungan PLN maka dibutuhkan SOP Monitoring Dummy.

SOP Monitoring Dummy bertujuan untuk
1. Sebagai rujukan knowledgebase bagi kegiatan pemantauan dummy.
2. Sebagai arsip pelacakan penggunaan dummy baik yang sudah berada di kantor, diambil oleh posko maupun yang terpasang di pelanggan


Berikut alur penggunaan Dummy di Air Molek

  1. Dummy standby di Kantor PLN Air Molek
  2. Dummy diambil oleh Posko Bolang/Molek melalui Piket APKT
  3. Petugas Posko menggantikan APP yang rusak dengan dummy
  4. APP Rusak dikembalikan ke Kantor melalui Piket APKT
  5. APP Rusak diterima oleh PIC Ganti Meter
  6. PIC Ganti Meter melakukan tindakan penggantian/aktivasi APP
  7. APP digantikan oleh Petugas HarMet
  8. Petugas HarMet membawa kembali Dummy yang terpasang dari persil pelanggan
  9. Dummy kembali ke Kantor


Dengan alur penggunaan Dummy seperti di atas, dibutuhkan pendokumentasian penggunaan dummy sebagai berikut

  • Dummy yang berada di Kantor
  • Dummy yang berada di Posko Bolang/Molek
  • Dummy yang terpasang di Pelanggan
Untuk memudahkan monitoring dummy, kami menggunakan form google seperti gambar di bawah ini.





Data yang harus di input antara lain

  • Nomor Dummy
  • Stand ketika terpasang
  • Status terakhir
































Dengan formulir yang sudah ada, kita dapat melihat hasil penggunaan dummy saat ini




Note : Program ini terus dikembangkan seiring kebutuhan Rayon Air Molek

Comments

Popular posts from this blog

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung. Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya. Rumus sebagai berikut :

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT