Skip to main content

Mapsinfo dan kegunaannya

MapInfo Professional is a desktop geographic information system (GIS) software product produced by Pitney Bowes Software (formerlyMapInfo Corporation) and used for mapping and location analysis. MapInfo allows users to visualize, analyze, edit, interpret, understand and output data to reveal relationships, patterns, and trends. MapInfo allows users to explore spatial data within a dataset, symbolize features, and create maps. Source Wikipedia
 Mapsinfo adalah salah satu software untuk membuat peta. Di Rayon Air Molek, mapsinfo digunakan untuk membuat peta yang berisikan pelanggan, tiang TR, TM, Trafo dan pembangkit. Di Rayon Bintan Center tempat saya bekerja, Mapsinfo sudah digunakan tetapi sudah lama tidak di update. Mapsinfo sangatlah membantu untuk mencari pelanggan. Sudah terbukti mapsinfo membantu dalam pekerjaan. Mapsinfo juga sudah bisa terintegrasi dengan ETAP terbaru.

Berikut kegunaan Mapsinfo jika diimplemantasikan di lingkungan kerja PLN setingkat rayon
  1. Mencari pelanggan untuk pemeriksaan P2TL.
    Akan lebih cepat menggunakan mapsinfo dalam pencarian pelanggan daripada mencari pelanggan berdasarkan RBM ataupun alamat. Karena belum tentu pelanggan tersebut memiliki RBM (kasus prabayar) ataupun memiliki alamat yang jelas. 
  2. Mencari pelanggan untuk tusbung
    Dalam rangka pemutusan untuk menurunkan COP, kita sangat mengandalkan billman/cater untuk menagihkan. Dengan menggunakan  mapsinfo, akan lebih mudah dalam proses penagihan
  3. Mmbantu menghitung SAIDI SAIFI secara real
    SAIDI dan SAIFI meruapakan salah satu ukuran kinerja di PLN. Dengan membuat peta pelanggan kita akan mengetahui pelanggan yang berada di suatu trafo. Dengan mengetahui jumlah pelanggan per trafo akan membantu menghitung lamanya padam dan durasi padam pada pelanggan jika trafo/penyulang tersebut padam.
  4. Membantu untuk mengetahui SR deret
    Dengan membuat peta pelanggan kita akan mengetahui SR deret yang terjadi pada pelanggan.
  5. Membantu menghitung susut per trafo
    Dengan memilikita data pelanggan per trafo kita akan bisa menghitung susut per trafo dengan syarat kita juga memiliki alat ukur di meteran.

Jika ingin membuat peta pelanggan dari awal (dari nol), maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.
  • GPS device
    Alat ini bertujuan untuk menitik/membuat waypoint agar kita memiliki titik koordinat pelanggan tersebut. Saya biasa menggunakan Garmin  60Cx dan Garmin 78s. Anda bisa membelinya di toko-toko terdekat ataupun di Lazada
  • Tentunya tanpa software ini bagaimana kita membuat petanya. Software bisa dibeli atau didownload secara gratis (tidak disarankan karena ilegal). (saya tidak mengatakan saya memakai software resminya)
  • Koneksi internet
  • Single Line Diagram
    SLD antara Penyulang dan Trafo
Setelah kita memiliki 4 hal diatas, maka kita sudah dapat memulai untuk membuat peta pelanggan.
Berikut langkah-langkah secara garis besar dalam hal pembuatan peta pelanggan
  1. Menitik dan mendata Pelanggan, Tiang TR, Trafo dan Tiang TM.
  2. Menggambar SR secara manual
  3. Memindahkan data koordinat ke dalam mapsgoogle untuk membuat jalan yang dilalui
  4. Memindahkan jalan di mapsgoogle ke dalam Mapsinfo
  5. Memindahkan koordinat Pelanggan, Tiang TR, Trafo dan Tiang TM ke Mapsinfo

Terkesan hanya lima langkah bukan? tetapi tidak...
Langkah demi langkah dapat anda pelajari di tulisan saya selanjutnya
Soon.




Terima kasih kepada guru saya. Bang Jun Tarmizi di Rayon Air Molek

Comments

Popular posts from this blog

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung. Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya. Rumus sebagai berikut :

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT