Skip to main content

FORMULIR TUL 2

TUL (Tata Usaha Langganan)

TUL Keterangan
TUL II-01ADPM tarif tunggal tanpa Kvarh .
TUL II-01BDPM tarif ganda & tunggal dengan Kvarh .
TUL II-02BA . Pembacaan meter
TUL II-03Kartu meter Plg. *)
TUL II-04Pemberitahuan Pembc. meter .
TUL II-05Rekap. pembacaan meter harian .
TUL II-06ADPK tarif tunggal tanpa Kvarh ..
TUL II-06BDPK tarif tunggal & ganda dengan Kvarh
TUL II-07Kartu pemakaian Kwh, KVArh, KVA maksimal .
TUL II-08Daftar koreksi angka kedudukan meter tahun lalu .
TUL II-09BA . perhitungan kembali pemakaian Kwh, Kvarh, KVA maksimal .
TUL II-10Pemeriksaan / Penelitian untuk restitusi rek. listrik .



TUL I-01 hingga TUL I-20 dapat dilihat di sini
TUL II-01 hingga TUL II-10 dapat dilihat di sini
TUL III-01 hingga TUL II-09 dapat dilihat di sini
TUL IV-01 hingga TUL IV-07 dapat dilihat di sini
TUL V-01 hingga TUL V-12 dapat dilihat di sini
TUL VI-01 hingga TUL VI-04 dapat dilihat di sini

Comments

Popular posts from this blog

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung. Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya. Rumus sebagai berikut :

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT